Selasa, 18 November 2014
belenggu..
aku terangkap dalam semunya waktu
membisu terkunci mega yang menghalang warna pelangi diri
menghisap nafas kerisauan jiwa
dibaluti angan kegundahan raga
rupa bertopeng bahagia
dibalik jiwa yang menjeritkan tangis pada ruang kosong dalam hati
sejatinya jiwa terjatuh dalam hamparan benak yang tak berujung kepastian
hingga kapan sang takdir mempermainkan perannya ?
sampai kapan sang takdir menarikan kuas kehidupan
yang tak kunjung menampakkan arti hidup sebenarnya
bosan dengan semua kamuflase hidup
kenyatan yang selalu mengambang ..
hidup dalam angan yang mati
lelah mulai melingkupi diri
memakukan harap dalam dinding sanubari
oh .. haruskah terus berdiam bertonggak pada sebuah kata yang disebut kesabaran..
entahlah ..
Langganan:
Postingan (Atom)